Banyak kenangan masa kecil yang dirasakan Andi Arsyil ketika 17 Agustus-an. Diakuinya ia cukup aktif mengikuti lomba-lomba yang diadakan di sekolah maupun di lingkungan rumahnya.
"17 Agustus suka lomba makan kerupuk, masukin pensil ke botol, terus (sendok) kelereng di mulut pernah juara. Tapi sampai saat ini belum pernah coba panjat pinang, seru aja liatnya," ujar Andi saat ditemui belum lama ini.
Selain itu, hal yang tak pernah ia lupakan saat HUT RI adalah ketika bertugas menjadi pengibar bendera. Terutama dengan didikan para seniornya yang sangat disiplin dan cukup keras.
"Dulu saya anak paskibraka di Makassar. Tiap 17 Agustus jadi pengibar benderanya. Paling mengesankan itu ditampar di senior, mandi oli. Keras di sana (ajarannya) ala-ala TNI. Sering dijemur, tiap pulang baris berbaris," kata lawan main Citra Kirana.
Dalam HUT RI yang ke-70, pemain Tukang Bubur Naik Haji ini merasa Indonesia belum sepenuhnya merdeka. Karena perekonomian Indonesia yang tidak stabil serta masih banyak kaum lemah yang tertindas.
"Indonesia perekonomian tidak stabil. Ibaratnya seperti kanibal ya. Orang besar menindas orang lemah. Miris sih belum tercapai suasana yang baik. Makin parah. Dolar 13 ribu sekian. Itu memberatkan masyarakat," pungkasnya.
Sumber : http://goo.gl/IxBJO1
0 Comment "Andi Arsyil Kenang Saat Menjadi Pengibar Bendera"
Post a Comment